Friday, May 20, 2005

bulimia

Aku gak pegang apa-apa. Tanganku kosong. Mulutku juga kosong. Bunda dan Abi lagi sibuk dengan urusannya. Pagi-pagi sih, jadi Bunda sibuk siapin makanan dan Abi lagi siap-siap mandi. Mbak lagi sapu-sapu dan pel-pel. Aku masih terduduk di high-chair hadiah Jidah dan Njid, melihat kesibukan semua orang dewasa.

Aku ngapain ya? Kan bosen juga bengong begini. Kulihat jariku satu-persatu, lucu-lucu, ndut-ndut. Rasanya kayaknya enak nih pagi ini. Kemaren-kemaren sih enak juga. Mulai jari telunjuk. Terus jari tengah ikut juga, terus jari manis. Kelingking gak muat nih. Kulihat lagi jari-jariku yang sudah basah. Jempul juga dapet giliran kok. Eh, jari-jari ini panjangnya kok beda-beda ya? Sepanjang apa ya kalo aku masukkin mulut? Wah, bisa menyentuh ujung lidah...

Wueeekkk!!! Kok ada cairan keluar dari mulutku sih? Yah...basah deh bajuku...

Bunda, seperti biasa, panik. "Duuhhh Hana, anorexianya kumat deh?!"

Rasanya pingin aku mengoreksi Bunda, "Bukan anorexia, Bunda, tapi bulimia. Yang memuntahkan apa yang sudah dimakan itu namanya bulimia."

Tapi aku gak menderita bulimia kok. Itu cuma karena iseng aja. Coba tadi aku dikasih mainan atau buku pasti aku gak akan eksperimen masukkin jariku sedalam-dalamnya ke mulut mungilku...ya gak?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home