Monday, May 30, 2005

Aku Punya Keinginan

Bunda dan Abi masih mengira aku seperti pertama kali mereka melihatku, bagitu kecil, rapuh dan pasrah. Padahal, sekarang aku sudah berkembang. Tinngiku yang dulu cuma 48 cm sekarang sudah 75 cm. Beratku yang dulu 3.02 kg sekarang sudah 11 kg. Pastinyalah hal lain selain fisikku juga berkembang.

Aku sudah punya keinginan sendiri. Kadang Bunda mendudukkan aku di high-chair, padahal aku inginnya guling-guling di lantai, memeriksa buku-buku Bunda yang ditata di meja. Kadang Abi, mengajakku bercanda di tempat tidur, padahal aku inginnya naik brm-brm Abi yang rodanya dua dan ada kacanya (aku seneng ngaca di brm-brm Abi).

Aku belum bisa bicara lancar. Paling cuma bisa bilang 'brm-brm' atau nunjuk-nunjuk yang kumau. Sayangnya nggak semua mengerti. Dan sayangnya aku juga belum jelas menunjukkan kemauanku. Tapi tunggu aja...sebentar lagi semua bisa mengerti aku, komunikasiku makin lancar, doakan yaaa...

:D

Friday, May 20, 2005

bulimia

Aku gak pegang apa-apa. Tanganku kosong. Mulutku juga kosong. Bunda dan Abi lagi sibuk dengan urusannya. Pagi-pagi sih, jadi Bunda sibuk siapin makanan dan Abi lagi siap-siap mandi. Mbak lagi sapu-sapu dan pel-pel. Aku masih terduduk di high-chair hadiah Jidah dan Njid, melihat kesibukan semua orang dewasa.

Aku ngapain ya? Kan bosen juga bengong begini. Kulihat jariku satu-persatu, lucu-lucu, ndut-ndut. Rasanya kayaknya enak nih pagi ini. Kemaren-kemaren sih enak juga. Mulai jari telunjuk. Terus jari tengah ikut juga, terus jari manis. Kelingking gak muat nih. Kulihat lagi jari-jariku yang sudah basah. Jempul juga dapet giliran kok. Eh, jari-jari ini panjangnya kok beda-beda ya? Sepanjang apa ya kalo aku masukkin mulut? Wah, bisa menyentuh ujung lidah...

Wueeekkk!!! Kok ada cairan keluar dari mulutku sih? Yah...basah deh bajuku...

Bunda, seperti biasa, panik. "Duuhhh Hana, anorexianya kumat deh?!"

Rasanya pingin aku mengoreksi Bunda, "Bukan anorexia, Bunda, tapi bulimia. Yang memuntahkan apa yang sudah dimakan itu namanya bulimia."

Tapi aku gak menderita bulimia kok. Itu cuma karena iseng aja. Coba tadi aku dikasih mainan atau buku pasti aku gak akan eksperimen masukkin jariku sedalam-dalamnya ke mulut mungilku...ya gak?

Thursday, May 19, 2005

falling down

No, it's not London bridge that's falling down (the song)...

It was me. Last saturday to be exact.

I fell down from the bed. I hurt my forehead. It was swollen, sooo big and purplish.

I cried and cried and cried.

I saw Bunda's eyes full of tears. Her cheeks too. Even her clothes.

She seemed more in pain than I was.

Njid, Jidah and Mi Ajib came, worries on their face.

But when I saw Njid, I felt calmer. I smiled a bit in my cry. I even danced a bit too.

Then I cried again when I realized that there was an old lady who got herself ready to do a massage on me. It wasn't Mak Kencot. It wasn't Mbi. It was a new old lady, Bunda called her Bu Haji Nong. She seemed nice though but suddenly I felt pain again when she touched my shoulder. I also heard she told Bunda that I got hurt on that area.

Finally it finished. I was soooo glad.

Then we went home, Bunda feed me, and I felt soooo sleepy. Then I slept. Got a nice dream of my self getting better.

Now I am a lot better. No more swollen and purplish forehead. I am fine now. But I think Bunda is still not fine. It's like a trauma for her.

Monday, May 16, 2005

bunda's birthday

2day is Bunda's birthday...

Bunda loves me so much, that's what she said last night eactly at 00.00

Hopefully soon I will be able to express my love to Bunda in words...

For now, 2day, I only could hug and kiss2 Bunda, and smile to her with my full lips...

Thursday, May 12, 2005

gigiku seperempat

Gigiku mulai tumbuh

Abi dan Bunda senang

Tapi baru seperempat

Kok seperempat?

Iya, kan satu gigi baru tumbuh seperdelapan gigi utuh

Yang tumbuh sekaligus dua

Jadi seperdelapan dikali dua kan dua perdelapan

Dua perdelapan kan sama dengan seperempat

Jadi gigiku baru seperempat...

Gigi kamu berapa?

jatuh tuh...

Aku bisa berkomunikasi...

Sejak sebulanan yang lalu, waktu aku masih berumur sembilan setengah bulan, kosa kataku bertambah. Bukan itu aja. Aku dah bisa berkomunikasi dengan kosa kata itu. Misalnya aku mau lihat apa yang terjadi kalau buku di tangaku kulepas. Eh ternyata tempatnya pindah, jadi di bawah.

Orang2 berteriak, jatuh tuh. Ooohhh...jadi kalau barang berpindah tempat dari tanganku ke bawah itu jatuh? Ya sudah setiap kali aku melepas barang-barang yang ada di tanganku dan benda itu pindah ke bawah aku akan bilang, "jatuh tuh..." dengan bibir agak maju sedikit yang bikin abi-bunda gemez lihat bibirku.

Bunda seneng sekali menyuruhku membuat jari telunjukku berdiri sendiran tanpa teman2nya dan menyentuhkannya ke jari-jari Bunda sambil mulut Bunda mengeluarkan suara, "berhitung ya, one, two, three, four, five." Trus habis itu Bunda bertepuk tangan. Aku ikutan.

Ternyata suara yang dikeluarkan Bunda nggak susah-susah amat. Yang susah cuma one aja, two dan three gampang. Aku dah bisa ikutin. Trus setiap selesai three aku tepuk tangan aja. Kan aku belum bisa four dan five-nya.

Kalau lapar aku juga sudah bisa bilang, "mamam." Sekarang nggak perlu nangis lagi kalau aku lapar. Senangnya...

Tapi yang paling menyenangkan aku sudah bisa panggil "Abiiii". Kalau "Bunda" belum bisa, habis susah sih...sabar ya Bunda.

Kalau kamu dah bisa bilang apa?